Ketika membicarakan tentang hubungan romantis, chemistry atau jalinan kimiawi yang tak kasat mata seringkali menjadi hal yang dianggap penting.
Sebenarnya, bertahan atau tidaknya suatu hubungan tidak ditentukan oleh chemistry. Berikut fakta-fakta menarik mengenai chemistry dalam sebuah hubungan asmara:
1. Chemistry tak cukup dalam sebuah hubungan
Data statistik menunjukkan bahwa chemistry tak cukup untuk mempertahankan sebuah hubungan.
Ada banyak perpisahan pada suatu hubungan di dunia ini yang terjadi meski telah pasangan memiliki chemistry yang menyatu di awal hubungan.
2.Chemistry tidaklah instan
Tak seperti yang dibayangkan, chemistry adalah suatu hal yang dapat ditumbuhkan seiring perjalanan waktu. Jadi, Anda mungkin saja tak merasakan chemistry dengan seseorang di awal perjumpaan.
3. Jatuh cinta pada pandangan pertama bukan chemistry
Beberapa orang mengaku mengalami jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, jatuh cinta karena impresi awal bukan berarti sebuah chemistry.
Chemistry dapat diketahui lewat percakapan. Jadi, pandangan pertama bukanlah segalanya.
4. Pernikahan tak memerlukan chemistry
Pakar menyebutkan jika pernikahan membutuhkan lebih banyak hal, bukan sekedar chemistry. Jadi, ingatlah bahwa chemistry dapat timbul seiring perjalanan.
5. Chemistry dapat memicu perdebatan
Terkadang Anda merasa telah menemukan belahan jiwa, dan merasakan chemistry. Hal tersebut sebenarnya dapat menyesatkan Anda.
Jika ia memang bukan orang yang tepat, jangan mempertahankan hanya karena sekedar chemistry.
Silvita Agmasari/Kompas.com