-->

Senin, 08 Februari 2016

Gejala yang Tak Terdeteksi

Gejala yang Tak Terdeteksi

Sebanyak 1 dari 4 orang yang terinfeksi Zika memiliki gejala yang tidak terdeteksi. Akibat banyak kasus Zika yang tak terdeteksi, penentukan skala yang benar mengenai wabah itu di Amerika menjadi semakin sulit.

Akibatnya, wal bulan ini, Lembaga Pencegahan dan Kontrol Penyakit AS memperingatkan wanita hamil untuk tidak bepergian ke 14 negara dan wilayah di Amerika Latin dan Karibia yang terinfeksi virus.


Virus Zika berkembang menjadi wabah yang menakutkan. Dikutip dari Guardian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telahmembentuk komite darurat untuk membahas ledakan penyebaran virus Zika yang telah dikaitkan dengan ribuan cacat lahir di Amerika Latin itu.

"Tahun lalu, penyakit itu terdeteksi di Amerika, yang menyebarsecara eksplosif," kata Margaret Chan, Direktur Umum WHO, pada briefing khusus di Jenewa.

Margaret Chan menekankan bahwa wabah itu "sangat memprihatinkan", ditandai oleh penyebarannya yang telah terdeteksi di 23 negara di benua Amerika sekarang.Salah satu ilmuwan WHO memperkirakan, mungkin akan terdapat sebanyak kasus 3 juta – 4 juta kasus infeksi Zika pada tahun depan.

Gejala Virus Zika Hampir Mirip dengan Demam Berdarah

Virus Zika dipastikan telah ditemukan di Indonesia pada 2015 dan tersebar melalui perantara nyamuk Aedes Aegypti.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, gejala virus Zika hampir mirip demam berdarah pada umumnya, yakni demam, nyeri otot, tulang dan persendian serta bintik merah pada tubuh.

Namun, pembeda utamanya adaldah seseorang yang terjangkit virus zika akan mengalami konjungtivitis atau peradangan selaput mata bagian depan yang menyebabkan mata kemerahan.

Ia menambahkan, virus zika sangat berbahaya jika diderita ibu hamil, karena akan berdampak pada anak yang dikandungnya.

“Ibu hamil yang terkena virus zika kemungkinan akan melahirkan bayi yang mengalami microsefali atau penyusutan kepala,” terang dia saat ditemui Tribun Bali tak lama ini.

Previous
Next Post »