Dirundung kasus dengan Ario Kiswinar yang ingin pengakuan sebagai anak kandung, Mario Teguh mendadak jadi bahan perbincangan publik Indonesia.
Motivator ulung yang dikenal dengan 'Salam Super' ini juga harus menerima tudingan macam-macam dari masyarakat.
Pria bernama asli Sis Maryono Teguh ini juga harus undur diri dari program yang membesarkan namanya, yakni Golden Ways di salah satu stasiun televisi Indonesia.
Kendati demikian, Mario Teguh masih eksis di media sosial, seperti Facebook dan Instagram terverifikasi miliknya.
Lewat media sosial ini ia masih berbagi motivasi bagi pengikutnya.
Di dua media sosial tersebut pula, banyak netizen yang merindukan kehadirannya di layar kaca, meski banyak pula yang sering berkomentar terkait kasusnya dengan Ario Kiswinar.
Salah satunya dalam unggahan penuh motivasi di Facebook dan Instagram, Jumat (7/10), Mario Teguh membahas mengapa wanita lebih tertarik kepada laki-laki nakal daripada laki-laki alim.
Dalam segmen Chat with MT itu, Mario Teguh juga memberikan sekelumit cerita untuk netizen yang bertanya mengapa pria nakal lebih menarik.
Berikut caption yang ia unggah:
"marioteguh: Om Mario, mengapa wanita lebih tertarik kepada laki-laki nakal daripada laki-laki alim?
Karena laki-laki nakal biasanya tampil lebih berani, tidak mainstream, dan impiannya besar.
Wanita lebih tertarik kepada keberanian dan kegagahan daripada kepada tingginya ilmu pada seorang laki-laki.
Padahal mereka kan bisa salah mencintai dan menikahi laki-laki tidak baik?
Betul, dan memang banyak sekali wanita menderita dalam pernikahan yang buruk karena memaksa menikahi laki-laki nakal yang kriminal.
Loh? Memang ada laki-laki nakal yang tidak kriminal?
Banyak sekali.
Nakal yang lucu itu seperti memasang petasan kecil di dalam rokok temannya, atau
mengganti petis di warung rujak dengan aspal.
Oh ya? Hehehehe ... itu jail banget yah?
Ya, atau, menyelipkan petasan kecil di jari kaki temannya yang sedang tidur - disundut - baru temannya dibangunkan.
Terus temannya bangun, matanya kriyep-kriyep mendadak melotot melihat ada petasan sumbunya menyala di antara jari kakinya.
Terus dia hanya bisa bilang eengh ... eengh ... eengh ... sambil menunjuk-nunjuk ke jari kakinya.
Dan ... DHUAAAARRRRR!!!
Hahahahahaha !!!
Nah, kalau yang nakal kreatif itu non-kriminal.
Kalau yang nakal kriminal itu suka mencuri, mabuk-mabukan, ngedrug atau ngeboat, suka berjudi, lekat dengan wanita malam, merusak fasilitas umum, mengadu-domba umat beragama, dan yang sejenisnya.
Heran yah, kalo ada wanita yang percaya dia bisa mengubah laki-laki nakal kriminal.
Memang, tapi itu hidup-hidup dia, dan pada akhirnya kita hanya bertanggung-jawab atas kebaikan kita sendiri.
Karena laki-laki nakal biasanya tampil lebih berani, tidak mainstream, dan impiannya besar.
Wanita lebih tertarik kepada keberanian dan kegagahan daripada kepada tingginya ilmu pada seorang laki-laki.
Padahal mereka kan bisa salah mencintai dan menikahi laki-laki tidak baik?
Betul, dan memang banyak sekali wanita menderita dalam pernikahan yang buruk karena memaksa menikahi laki-laki nakal yang kriminal.
Loh? Memang ada laki-laki nakal yang tidak kriminal?
Banyak sekali.
Nakal yang lucu itu seperti memasang petasan kecil di dalam rokok temannya, atau
mengganti petis di warung rujak dengan aspal.
Oh ya? Hehehehe ... itu jail banget yah?
Ya, atau, menyelipkan petasan kecil di jari kaki temannya yang sedang tidur - disundut - baru temannya dibangunkan.
Terus temannya bangun, matanya kriyep-kriyep mendadak melotot melihat ada petasan sumbunya menyala di antara jari kakinya.
Terus dia hanya bisa bilang eengh ... eengh ... eengh ... sambil menunjuk-nunjuk ke jari kakinya.
Dan ... DHUAAAARRRRR!!!
Hahahahahaha !!!
Nah, kalau yang nakal kreatif itu non-kriminal.
Kalau yang nakal kriminal itu suka mencuri, mabuk-mabukan, ngedrug atau ngeboat, suka berjudi, lekat dengan wanita malam, merusak fasilitas umum, mengadu-domba umat beragama, dan yang sejenisnya.
Heran yah, kalo ada wanita yang percaya dia bisa mengubah laki-laki nakal kriminal.
Memang, tapi itu hidup-hidup dia, dan pada akhirnya kita hanya bertanggung-jawab atas kebaikan kita sendiri.
Memang menyedihkan ya Om?
Ya. Mereka mengabaikan anak baik di gang sebelah untuk mengejar-ngejar laki-laki yang tidak jelas kebaikannya di Itali.
Jadi kalo boleh kasih nasihat, lebih baik wanita memilih laki-laki yang baik moralnya, yang agresif dalam studi dan karirnya, yang berlaku hormat kepada ibunya, yang santun dalam pergaulannya, begitu Om?
Super sekali! Dan orang itu persis sekali dengan Anda.
Ah Om Mario, jangan gitu ah! Saya jadi malu.
Hehe ... Anda sangat rendah hati.
Terima kasih Om, I love you.
And I love you too, as always."
Postingan ini kemudian mengundang beragam reksi dari netizen di Instagram.
agustbowo: "Laki laki nakal atau jail kepada siapa saja , bisa juga ia akan menjaili wanita dan bisa lupa diri akan alkidah wanita dan laki laki."
shafawialmishriI: "ni salah satu hal yg selalu saya ingin pertanyakan dari dulu, makasih om haha."
ajengdayani: "Saya mendapat lelaki yg terlihat nakal, tapi dia amat-amat sayang dan mencintai keluarga nya, dan saya belajar banyak nilai kehidupan dari lelaki itu." (*)
Ya. Mereka mengabaikan anak baik di gang sebelah untuk mengejar-ngejar laki-laki yang tidak jelas kebaikannya di Itali.
Jadi kalo boleh kasih nasihat, lebih baik wanita memilih laki-laki yang baik moralnya, yang agresif dalam studi dan karirnya, yang berlaku hormat kepada ibunya, yang santun dalam pergaulannya, begitu Om?
Super sekali! Dan orang itu persis sekali dengan Anda.
Ah Om Mario, jangan gitu ah! Saya jadi malu.
Hehe ... Anda sangat rendah hati.
Terima kasih Om, I love you.
And I love you too, as always."
Postingan ini kemudian mengundang beragam reksi dari netizen di Instagram.
agustbowo: "Laki laki nakal atau jail kepada siapa saja , bisa juga ia akan menjaili wanita dan bisa lupa diri akan alkidah wanita dan laki laki."
shafawialmishriI: "ni salah satu hal yg selalu saya ingin pertanyakan dari dulu, makasih om haha."
ajengdayani: "Saya mendapat lelaki yg terlihat nakal, tapi dia amat-amat sayang dan mencintai keluarga nya, dan saya belajar banyak nilai kehidupan dari lelaki itu." (*)