-->

Selasa, 01 Maret 2016

Yuk! Jalan Jalan Ke Ekowisata Mangrove Bontang

Jalan Jalan Ke Ekowisata Mangrove Bontang
Kota Bontang, Kalimantan Timur, memiliki tempat wisata alternatif, setelah diresmikannya “Ekowisata dan Mangrove Information Center” oleh Wakil Wali Kota Bontang Isro Umarghani di Jalan Cumi-cumi Kelurahan Tanjung Laut Indah, akhir pekan lalu.

Peresmian wisata mangrove itu dihadiri Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan M.R. Karliansyah bersama Director & COO Badak LNG Yhenda Permana.

“Kita mengapresiasi Badak LNG melakukan inovasi dengan pendirian ekowisata mangrove sebagai langkah awal peningkatan objek wisata lokal sekaligus ikut melestarikan lingkungan sekitar,” kata Isro, dikutip Antara.

Pendirian kawasan ekowisata mangrove itu berawal dari kegiatan pembibitan tanaman mangrove melalui program community development. Dalam kegiatan ini, Badak LNG menggerakkan warga sekitar untuk terlibat dalam upaya pelestarian lingkungan kawasan pesisir.

“Kegiatan pembibitan ini juga memberdayakan masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi dan sosial,” jelas Director & COO Badak LNG Yhenda Permana.

Pada masa awal usaha, menurut Yhenda, kelompok Tani Lestari Indah hanya mampu mengembangbiakkan 30 ribu bibit mangrove, tetapi kini mereka mampu menanam lebih dari 70 ribu bibit dengan lokasi baru berada dekat pantai.

Pendampingan secara berkala dari Badak LNG membantu mereka meningkatkan kualitas hidupnya, karenasaat ini masing-masing anggota kelompok tani memiliki pendapatan sehingga Rp2,5 juta setiap bulannya.

Kawasan ekowisata mangrove merupakan integrasi dari berbagai program, seperti penanaman dan pemeliharaan mangrove. Di tempat ini, pengunjung juga dapat mencicipi aneka diversifikasi produk olahan mangrove, seperti sirup, dodol, dan amplang, selain juga wisata kuliner khas pesisir.

Bagi penggemar wisata alam terbuka, kawasan ekowisata mangrove bisa menjadi menjadi tujuan wisata alternatif, karena selain tersedia kolam pancing, pengunjung juga dapat melakukan aktivitas “tracking” dan wisata pantai mangrove.

Fasilitas lain yang juga dimiliki kawasan ini adalah ruang pertemuan tertutup serta beberapa gazebo yang dapat dimanfaatkan sebagai tempat berkumpul.

“Ke depannya, Badak LNG berharap kawasan ekowisata dan pusat informasi mangrove dapat memenuhi kebutuhan adanya tempat wisata di Kota Bontang. Selain hiburan, masyarakat juga akan mendapatkan wawasan baru mengenai mangrove sehingga diharapkan dapat bersinergi bersama Badak LNG untuk melestarikan lingkungan,” tambah Yhenda (ling/buana)

Previous
Next Post »