Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyaksikan fenomena Gerhana Matahari pada Rabu (9/3/2016) pagi tadi dari Istana Bogor, Jawa Barat. Foto-foto saat Jokowi melakukan pengamatan disebarkan di akun Facebook maupun Twitter-nya.
Dalam foto tersebut, Jokowi tampak dengan gaya khasnya mengenakan atasan putih dan sarung kotak-kotak yang kali ini berwarna biru.
"Menyaksikan Gerhana Matahari total dari Istana Bogor. Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah, kebesaran Allah," tulis Jokowi melalui akun Facebook resminya, Rabu.
Terdapat empat foto yang diunggahnya ke laman media sosial tersebut. Terlihat Jokowi mengenakan kacamata gerhana sambil menatap ke arah langit.
Menyaksikan gerhana matahari dari halaman Istana Bogor. Fenomena alam yang luar biasa. Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah, kebesaran Allah.
Posted by Presiden Joko Widodo on Tuesday, March 8, 2016
Di Twitter, Jokowi juga membagikan foto tersebut.
Menyaksikan gerhana matahari total dari Istana Bogor. Inilah tanda-tanda kekuasaan Allah, kebesaran Allah -Jkw pic.twitter.com/ihHp9cyf9H— Joko Widodo (@jokowi) 9 Maret 2016
Proses GMT di seluruh Indonesia terjadi selama 3 jam 30 menit dengan proses sebagai berikut:
- Kontak pertama untuk GMT terjadi di Kutaagung, Lampung, pukul 06.19.41 WIB yang kemudian diikuti oleh kota-kota lainnya, seperti Jakarta, Bandung, Palembang, dan yang terakhir Jayapura pada pukul 06.53.42 WIB.
- Fase GMT dan puncak gerhana pada pukul 07.18.20 WIB dimulai dari Sei Kepulawan Mentawai, Sumatera Barat, dan terakhir pada pukul 08.17.40 WIB di Jayapura, Papua.
- Fase kontak terakhir dimulai pukul 08.24.55 WIB di Banda Aceh dan yang terakhir pukul 09.48.45 WIB.
GMT dapat diamati di 12 wilayah provinsi, yaitu Bengkulu (Muko-Muko), Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Sementara itu, kota-kota besar yang dilalui GMT adalah Muko-Muko, Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, dan Ternate.
Daerah lain di Indonesia hanya dapat mengamati Gerhana Matahari sebagian sehingga saat puncaknya matahari terlihat seperti bulan sabit.